Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Membatasi Diri ≠ Diskriminasi

Saya dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) Dengan adanya berita tentang kampus tempat saya menuntut ilmu menjadi sarang LGBT akhir-akhir ini, kemudian banyak hadirnya berbagai macam opini. Ada yang beranggapan, kebanyakan dari kelompok agamis, bahwa hadirnya kaum LGBT di dalam lingkungan sangat meresahkan dan mendukung pihak kampus untuk bertindak. Disisi lain ada juga yang berpikir sekuler, beranggapan hal tersebut menjadi urusan pribadi setiap individu. Karena perdebatan yang cukup seru akhirnya  membuat saya untuk menulis opini ini. LGBT sebenarnya ada sejak jaman dahulu kala, bahkan sebelum saya atau kalian yang hidup saat ini lahir. Saya sendiri pun mulai akrab dengan isu ini sejak saya duduk di bangku SMA. Cukup sering saya membaca artikel atau sekedar opini dari berbagai pihak. Baik pro ataupun kontra. Bahkan berdialog dengan orang luar ataupun dalam kelompok LGBT itu sendiri. di dunia nyata ataupun maya. Saya masih ingat, saat saya baru menjadi seorang mahas

Kopi dan Budaya Ngopi Masyarakat Modern

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1969. Kopi pertama yang menjadi komoditas di Indonesia adalah jenis kopi Arabika. Dahulu, VOC menjadikan kopi sebagai komoditas utama. Sehingga menjadi awal masyarakat Indonesia mengenal kopi dan menjadi penghasil kopi terbesar nomor tiga di dunia hingga saat ini. Tidak hanya menanam untuk di ekspor keluar, masyarakat Indonesia juga memproduksi biji kopi untuk dikonsumsi oleh masyarakatnya sendiri. Dari Sabang sampai Merauke terdapat beragam jenis kopi dengan cara penyajian yang unik dan berbeda satu sama lain. Kopi kemudian menjadi budaya yang tidak lepas dari masyarakat Indonesia hingga saat ini. Konsumsi muncul sebagai sebuah perhatian budaya pada akhir 1950-an dan awal 1960-an dalam perdebatan mengenai perkembangan “masyarakat konsumen”. Ia kemudian sangat tampak di dalam kajian cultural studies pada tahun 1970-an di dalam karya mengenai bagaimana berbagai sub-kultur menyediakan beragam komoditas untuk menghasilkan makna alterna